11 April 2008

Republik Tidur

Pimpinan bagaimana dapat memimpin rakyat kalau tidur! Malu dengan rakyat yang memilih. Untuk mendengarkan pembicaraan untuk rakyat saja tidur! Jangan main-main dengan tangung jawab. Berdosa, bersalah dengan rakyat,". Kira-kira demikian omongan Presiden di hadapan para kepala daerah yang kedapatan tidur saat Presiden sedang berpidato tentang penghematan anggaran di gedung Lemhanas kemarin (8/4).

Tidur sebetulnya hanyalah masalah sepele. Ketika kelelahan atau mengantuk, tidur sangatlah dianjurkan. Tetapi lain ceritanya jika tidur (atau tertidur) dihadapan Presiden yang sedang berpidato, urusan bisa lebih runyam. Bisa jadi kemarahan Presiden tersebut merupakan akumulasi dari kekecewaan Presiden karena merasa dilecehkan dan tidak didengarkan ketika sedang berbicara tentang persoalan rakyat.

Namun, banyak para ahli yang mengatakan bahwa sebetulnya Republik ini selalu tertidur. Fenomena tidurnya para kepala daerah tersebut hanyalah fenomena kecil. Bagaimana dengan para anggota dewan yang juga kebanyakan tertidur di saat sidang-sidang yang sedang membahas tentang persoalan rakyat? Apakah mereka merasa malu, bersalah dan berdosa kepada rakyat karena perilakunya itu? Mungkin pula rasa itu sudah hilang karena persoalan penyelesaian kantuknya jauh lebih penting ketimbang menyelesaikan persoalan rakyat.

Persoalan rakyat selama ini tidak selesai-selesai memang bukan karena wakil rakyat pada tidur – dalam arti harfiah. Ketidakselesasian masalah rakyat lebih disebabkan oleh komplekstitas kepentingan yang ada di parlemen dan mereka tidak segera sadar bahwa perilaku mereka akan semakin menyengsarakan rakyat. Mereka tidur dan bermimpi indah dalam dekapan manis kekuasaan. Posisi sebagai anggota tentunya dirasakan sangat nyaman, prestisius dan terhormat. Jika tidak, tentu tidak akan diperebutkan.

Kenyamanan identik dengan kemapanan. Namun, seringkali kemapanan membuat orang menjadi terlena. Sementara, kemapanan, kehormatan dan prestius merupakan manifestasi riil dalam kekuasaan politik. Karena itu, seseorang yang berada dalam pusat kekuasaan dan bahkan menjadi bagian penting dalam kekuasaan tersebut akan memiliki semua itu. Perebutan kekuasaan tak lain merupakan upaya untuk mendapat keadaan tersebut.

Republik Tidur

Mungkin saja memang bangsa ini selalu tertidur, sehingga persoalan rakyat tidak segera terselesaikan. Ketika negara lain sudah mengaplikasikan suatu teknologi yang mutakhir, sementara negara ini masih berkutat pada kebobrokan dan kekurangpedulian pemimpin negara terhadap kepentingan rakyat. Di saat negara lain sudah memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kemaslahatan rakyatnya, sementara negeri ini masih sibuk dengan fenomena pejabatnya yang memperkaya diri sendiri.

Republik ini bukanlah republik mimpi, yang hanya dengan mimpi dapat segera merubah keadaan seperti yang diinginkan. Atau hanya dengan bermimpi kemudian negeri ini “simsalabim” berubah menjadi lebih baik. Masalah kelaparan, gizi buruk, Lapindo Brantas, hingga persoalan KKN adalah kenyataan bahwa negeri masih belum bangun dari tidurnya. Hal ini masih ditambah dengan l
emahnya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya menyeret kepada keruntuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Konflik politik dan sosial berkembang. Rasa percaya diri, rasa saling percaya, sikap bersaudara dan saling membantu memudar. Harapan hidup yang lebih baik serasa pula terus memudar. Kehidupan bersama serasa meluruh, kehilangan orientasi, dan kehilangan visi. Kehidupan berbangsa dan bernegara serasa kehilangan masa depan.

Orang-orang yang selama ini ditumpukan harapan juga terlalu sibuk dengan kepentingannya sendiri. Mereka berparodi dengan mengatasnamakan rakyat dan mencoba menampilkan sisi baik. Memang tidak semua, tetapi mengapa tidak semuanya bisa berbuat baik? Keadaan rakyat yang banyak masalah tentu tidak bisa ditunda penyelesaiannya, apalagi hanya dengan wacana-wacana dan distorsi politik yang tidak semua orang bisa memahaminya.

Hayo...bapak-bapak/ibu-ibu pemimpin rakyat, bangun dan mulai bangkit, jangan tidur terus. Kasihan rakyat karena pemimpinnya lebih banyak mengurusi kantuknya ketimbang persoalan rakyat.


10 April 2008

Sebuah Refleksi

Mari mengambil sedikit waktu untuk refleksi dan mencoba merenungkan atau menjawab beberapa hal yang akan disampaikan berikut ini. Yang bertujuan mengaktivasi pusat motivasi, rasa keyakinan dan sistem pencapaian tujuan dalam diri Anda.

1. Bila Anda diberitahu bahwa Anda tidak akan gagal dalam upaya apapun yang akan Anda lakukan, hal apakah yang pertama kali akan Anda lakukan?
2. Bila Anda diberi kekuasaan untuk mendapatkan apapun yang Anda inginkan, hal apa saja yang ingin Anda raih sesegera mungkin?
3. Bila Anda memiliki kemampuan untuk membantu siapa saja untuk dapat lebih baik lagi, hal apakah yang akan Anda lakukan, dan siapa sajakah yang akan anda bantu tersebut?
4. Bila Anda berkesempatan untuk menjadi seorang yang sangat ahli dalam sebuah bidang atau keahlian, bidang apakah yang Anda pilih, dan bagaimana Anda akan mengaplikasikan keahlian Anda?
5. Bila Anda telah mencapai seluruh angan-angan dan target dalam hidup, sikap (mental dan batin) seperti apakah yang akan Anda terapkan sehari-hari, dan bagaimanakah Anda akan menyikapi waktu?

Renungkanlah baik-baik, karena melalui point-point di atas Anda akan dapat mencapai sebuah kondisi mental dan internal yang biasanya dimiliki oleh orang-orang besar dan sukses. Sebagaimana telah sering disampaikan, dalam diri Anda (dan kita semua), memiliki potensi yang sangat besar dan hanya akan dapat berguna bila kita bersedia menyadari, merasakan dan mendayagunakannya. Selamat merenungkan dan merasakan intensitas positif yang muncul di benak Anda.

Kekuatan Manusia

"Salah satu kekuatan terbesar manusia adalah kehendak bebas untuk melakukan penciptaan ataupun penghancuran".

Baik disadari ataupun tidak, seorang manusia memiliki potensi kekuatan yang amat besar pada dirinya terkait dengan 'free will' untuk menciptakan ataupun menghancurkan sesuatu. Pada contoh ekstrem, 'seorang' manusia dengan kondisi nalar dan rasionalisasi tertentu, dapat memutuskan untuk meledakkan bom yang demikian destruktif dan memberikan bencana besar bagi banyak manusia lain, dilain pihak, 'seorang' manusia bisa memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya untuk sebuah penelitian untuk menemukan/menciptakan serum/vaksin yang dapat menolong jiwa banyak manusia di dunia.

Terlepas dari contoh ekstrem tersebut, banyak manusia hidup tanpa menyadari potensi tersebut, dimana kita tidak menyadari betapa kompeten-nya manusia dalam menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi diri sendiri dan orang lain/masyarakat, dan lebih buruk lagi kita tanpa sadar melakukan proses destruktif terhadap hidup sendiri dengan berbagai pola hidup, emosi, sikap dan pola pikir yang destruktif seperti kecemasan, kekuatiran, rasa tidak percaya diri, penundaan, dan lain sebagainya.

Kini terserah pada Anda, sejauh mana Anda ingin dan akan memberdayakan potensi penciptaan yang telah Anda miliki untuk mencapai dan meningkatkan kesuksesan & keberhasilan diri Anda.

http://www.motivasi-sukses.com

Potensi Manusia

"Manusia memiliki kemampuan dan potensi untuk menciptakan hal-hal yang
jauh lebih besar dari pada dirinya sendiri"

Bila Anda berjalan menyusuri kota, cobalah simak betapa banyak gedung tinggi pencakar langit, infrastruktur jalan raya/layang, monumen dan lain sebagainya. Bila kita sadari, sesungguhnya segala hal yang ada tersebut adalah merupakan buah karya dari manusia sendiri, bahkan hanyalah dari pemikiran seorang manusia saja pada awalnya, yang dengan perencanaan, sumber daya yang memadai termasuk sumber daya manusia, terciptalah karya-karya yang megah dan tampak seakan bukan produk dari pemikiran seorang manusia, namun kenyataannya memanglah demikian!

Berbagai karya besar, bersejarah, megah, canggih dan kompleks merupakan hasil pemikiran dari seorang manusia saja pada awalnya.

Kabar baiknya, kita semua adalah manusia, dan dengan kapasitas pemikiran
yang kita miliki, kita juga mampu menghasilkan sesuatu yang besar! Jadi mulailah berpikir untuk menciptakan sesuatu yang superior, megah, jauh dari apa yang biasanya difikirkan/dihasilkan oleh kebanyakan orang, dari sinilah Anda akan menemukan sukses besar!