26 Mei 2011

Dewan Pornografi Rahasia

Di sebuah koran terpampang headline, ANGGOTA DEWAN NONTON BF DI SIDANG PARIPURNA. Namanya adalah Aripunto. Dia diketahui merupakan salah satu anggota dewan yang berasal dari Partai Kearifan Semua (PKS). Partai ini dikenal sebagai partai yang katanya bersih, jujur, tidak pernah korup, dan tidak suka pornografi. Bahkan, mantan ketua partainya yang sekarang menjabat sebagai Menteri Komunika dan Inform (Kominfo) dengan tegas menutup situs buka-bukaan di internet. Partai ini juga yang mendorong UU Pronografi dan Pornoaksi dulu.

Agaknya miris justru yang ketahuan lagi nonton aksi begituan adalah anggotanya sendiri, kadernya sendiri yang begitu getol berjuang agar tidak ada macam-macam porno di negeri ini. Mungkin saat melihat adegan puaanaass tadi matanya tak bisa berkedip, sebab mungkin baru nonton untuk pertama kalinya, ini baru mungkin yahhh, sampe-sampe gak ngeh kalo lagi disorot sama kamera wartawan di tribun.

Namun, yang jauh lebih miris lagi adalah hasrat menonton terjadi di gedung rakyat yang terhormat dan di waktu lagi membahas soal rakyat. Kira-kira dimana tuh pikirannya yah, nonton begituan kok gak liat-liat sikonto panjang alias situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan hahaha. Kalo mau, carilah tempat-tempat yang strategis buat melepaskan kepenatan libido itu, 'tul gak?

Kita ini gak munafiklah yah... Kadang kebutuhan seksual itu adalah lumrah. Namanya juga manusia yang dikasih hasrat dan nafsu. Cuma masalahnya tau dirilah dikit. Masak gak liat-liat sikon, lokasi dan waktu. Apa lagi status sebagai anggota dewan itukan adalah mulia, pilihan rakyat. Nah, kalau anggota dewannya udah begitu, telebih oleh kader yang selama ini jijay sama yang namanya buka-bukaan body, gimana sama rakyatnya? kalo udah gitu jangan nyalahin orang kalo berbuat begitu juga, habisnya dicontohin sih..

Pertanyaannya, kok bisa tembus begitu yah? Bukankah katanya udah diblokir semua situs esek-esek ini di internet? Apa lagi buat gedung sekelas gedung dewan. Pasti proteksinya luar biasa hebat. Kalo bisa tembus berarti ada apa-apanya, hayo....hehe. Terus, kok bisa cuma mengundurkan diri yah? Padahal kan udah ada UU yang mengaturnya. Mestinya juga diusut buat sekalian ngasih contoh buat yang lain. Ahh...gak konsisten nih! Kalo mau konsisten dong sepertinya jargonnya selama ini, Partai bersih, jujur dan konsisten.

Partai tetaplah partai. Selama ini di dunia gak ada partai yang benar-benar bersih. Partai tetap lembaga politik yang punya orientasi pada kekuasaan. Orang-orangnya juga tetaplah politisi. Dan yang namanya politisi tetep aja manusia. Dan manusia akhirnya juga gak bisa lepas dari kesalahan. Untungnya aja jadi anggota dewan. Coba kalo gak, pasti udah ditangkap sama polisi dengan kasus membuka situs porno ha..ha..ha..

Untuk kesekian kali, inilah rupa dari dunia politik negeri ini. Namun, tetap saja sebaiknya jangan lebay dalam menerapkan sesuatu. Kalo sudah begini siapa yang jadinya malu. Emang masih punya malu yah politisi kita?

Tidak ada komentar: